HUKUM GAS IDEAL
Gas ada disekitar kita, tidak bisa terlihat tapi kamu dapat merasakannya. Deskripsi matematis pertama tentang perilaku gas adalah hubungan antara tekanan dan volume. Saat anda mengalikan tekanan dan volume anda akan mendapat konstanta, selama suhu dan jumlah gas tetap sama. Begitu pula dengan konstantanya. ini disebut dengan Hukum Boyle.
Untuk jumlah gas tertentu pada suhu konstan,
P V = K
Tetapi darimana asal konstanta itu, dan mengapa itu berbeda untuk jumlah gas berbeda dan suhu berbeda. Charles dan Avogadro membuat persamaan seperti hukum Boyle dengan dua fitur gas yang dihubungkan secara langsung oleh konstanta.
Charles menemukan bahwa volume dibagi suhu sama dengan konstanta selama tekanannya tetap sama. Dan avogadro menemukan bahwa Volume dibagi dengan jumlah mol dalam wadah pada tekanan konstan dan suhu memberikan konstanta lain.
volume dikali tekanan sama dengan jumlah mol zat dikalikan dengan suhu konstan
P V = n R T
Dengan
P : Tekanan (atm)
V : Volume (L)
n : mol gas (mol)
R : Konstanta gas universal (0,08206 atm L/mol K)
T : Suhu (K)
Hukum Gas Ideal menyatakan Jika suhu dan tekanan dijaga konstan, maka volume gas berbanding lurus dengan jumlah molekul gas. Jika suhu dan volume tetap konstan, maka tekanan perubahan gas berbanding lurus dengan jumlah molekul gas yang ada. Hukum gas ideal yang berlaku untuk semua gas selama mereka berperilaku sendiri. Contoh kasus disini, misalkan saya memasukkan sedikit air ke dalam kaleng soda kemudian saya rebus. Kemudian setelah itu kaleng tersebut dimasukkan ke dalam air es, yang terjadi adalah kaleng tersebut menjadi penyok atau berlekuk. Mengapa hal ini bisa terjadi dan bagaimana hukum gas ideal dapat menjelaskan fenomena tersebut.
selanjutnya mari kita analisis di sisi kiri (P V). Tekanan turun karena suhu yang lebih rendah membuat molekul-molekul bergerak lebih lambat, lalu Volume juga turun. Akibatnya tekanan di dalam sangat rendah sehingga tekanan diluar kaleng atau tekanan atmosfer, mengakibatkan kaleng menjadi penyok.
Comments
Post a Comment